CDMA

CDMA

DS-CDMA adalah salah satu teknik akses
spread spectrum yang mempunyaikelebihan kebal terhadap interferensi dan jamming. Teknologi inipertama kali digunakan pada militer dan kemudian dikembangkan ke komunikasiluar angkasa. Pada tahun 1995, CDMA mulai digunakan secara komersial terutamasesudah diperkenalkannya standard IS-95 pada tahun 1992 oleh QUALQOMM.Sistim ini rencana akan digunakan oleh Komselindo [1]. Tulisan ini membahasteori dasar CDMA, kelebihan serta kemungkinan masa depannya.


CDMA (code division multiple access) adalah teknik modulasi spektrum-tersebar (spread-spectrum) digital yang digunakan pada peranti komunikasi personal seperti telepon genggam. Tidak seperti teknik TDMA yang digunakan untuk GSM. CDMA tidak menggunakan frekuensi khusus untuk setiap pengguna tetapi setiap saluran menggunakan spektrum yang tersedia. Teknik CDMA mengubah data pembicaraan menjadi bentuk digital dan menambahkan padanya kode frekuensi khusus. Data ini kemudian disebar kedalam rentang frekuensi dengan pola yang acak-semu (pseudorandom) dan peranti penerima data diperintahkan untuk hanya menguraikan data yang terkait dengan kode tertentu untuk merekonstruksi sinyal. CDMA pada awalnya adalah teknologi militer yang digunakan selama Perang Dunia II oleh sekutu Inggris untuk menggagalkan usaha jerman untuk mengganggu transmisi.
Para sekutu Inggris memutuskan untuk menggunakan beberapa frekuensi untuk menyulitkan jerman mengambil sinyal yang lengkap.



Mengenal GSM

Komunikasi bergerak (mobile communication) mulai dirasakan perlu sejak orang semakin sibuk pergi ke sana kemari dan memerlukan alat telekomunikasi yang siap dipakai sewaktu-waktu di mana saja ia berada. Kebutuhan ini ternyata tidak dibiarkan begitu saja oleh para engineerGlobal System for Mobile communications) telekomunikasi. Mereka telah memikirkan standardisasi untuk komunikasi bergerak ini, salah satunya adalah GSM (

Alokasi spektrum frekuensi untuk GSM awalnya dilakukan pada tahun 1979. Spektrum ini terdiri atas dua buah sub-band masing-masing sebesar 25MHz, antara 890MHz - 915MHz dan 935MHz - 960MHz. Sebuah sub-band dialokasikan untuk frekuensi uplink dan sub-band yang lain sebagai frekuensi downlink.

Karena konsekuensi logis dari kenaikan redaman atas kenaikan frekuensi, biasanya sub-banduplink, agar daya yang ditransmisikan oleh MS (mobile system atau lebih dikenal handphone) ke BTS (Base Transmitter Station yaitu seperti sentral telepon di PSTN/POTS, namun memiliki fungsi lebih) tidak perlu besar. Kalau digunakan sub-band yang satu lagi, mungkin anda perlu melakukan recharge batere handphone berulang kali untuk mendapatkan kualitas sama dengan saat ini. terendah dipakai untuk

GambarKemudian kedua sub-band tersebut dibagi lagi menjadi kanal-kanal, sebuah kanal pada satu sub-band memiliki pasangan dengan sebuah kanal pada sub-band yang lain. Tiap sub-bandAbsolute Radio Frequency Channel Number). Jadi sebuah MS yang dialokasikan pada sebuah ARFCN akan beroperasi pada satu frekuensi untuk mengirim dan satu frekuensi untuk menerima sinyal. dibagi menjadi 124 kanal, yang kemudian masing-masing diberi nomor yang dikenal sebagai ARFCN (

Untuk GSM, jarak antar pasangan dengan ARFCN sama selalu 45MHz, dan bandwidth tiap kanal sebesar 200kHz. Kanal pada tiap awal sub-band digunakan sebagai guard band. Silakan anda hitung, maka spektrum GSM akan menghasilkan 124 ARFCN, masing-masing diberi nomor 1 sampai 124. Kanal sebanyak 124 inilah yang nantinya dibagi-bagi buat operator-operator GSM yang ada di suatu negara.

Untuk mengantisipai perkembangan jaringan di masa mendatang, telah dilokasikan tambahan 10MHz frekuensi pada masing-masing awal sub-band. Ini dikenal sebagai EGSM (Extended GSM). Jadi spektrum EGSM ini 880MHz - 915MHz buat uplink dan 925MHz - 960MHz buat downlink. Hal tersebut memberi tambahan 50 ARFCN menjadi 174. Tambahan ARFCN ini diberi nomor 975 - 1023.


HSDPA

HSDPA merupakan pengembangan dari jaringan W-CDMA yang sudah ada. Sebagai informasi, W-CDMA adalah nama teknologi GSM yang memungkinkan adanya teknologi 3G. Tujuan HSDPA, tak lain, adalah untuk meningkatkan kecepatan maksimal transfer data, kualitas pelayanan, dan efisiensi.HSDPA memungkinkan adanya layanan video streaming, Internet akses yang cepat, dan konferensi video. Lho, bukannya 3G saja sudah bisa? Memang bisa, tapi 3G biasa cuma berkecepatan 384 Kb/detiks. Nah, HSDPA memungkinkan kecepatan data maksimal 14 Mb/detik. Wow, kan? Dalam kondisi prima, kecepatan HSDPA lebih baik ketimbang koneksi internet kabel alias DSL (Digital Subscriber Line).

Kecepatan yang seperti itu membuat HSDPA menjadi teknologi tercepat di antara seluruh teknologi jaringan bergerak (mobile).Dengan kecepatan yang demikian, mudah-mudahan, nonton televisi di ponsel, telepon video, akses Internet, dan layanan data lainnya bisa berjalan dengan mulus. Layanan lain pun bisa dirasakan lebih nikmat. Pelanggan bisa memperoleh waktu respons lebih singkat, menunggu lebih sebentar, dan menikmati kecepatan koneksi yang tinggi. Mereka menggunakan ponsel mereka untuk menelepon dan pada saat yang sama, mereka bisa mengunduh data.
Kecepatan HSDPA bisa meningkat karena pemindahan fungsi pemrosesan lebih dekat ke “udara”. Proses yang dipindahkan adalah proses penjadwalan jaringan dan retransmisi. Semula, kedua proses itu berjalan di pengendali jaringan radio. HSDPA juga menambah sebuah mekanisme pembagian kanal. Dengan perubahan-perubahan itu, HSDPA mengingkatkan kapasitas jaringan.Operator juga tidak perlu mengeluarkan biaya investasi yang besar untuk menghadirkan HSDPA untuk pelanggannya. Dengan sedikit memodifikasi perangkat keras W-CDMA, HSDPA sudah bisa diaplikasikan. Selain itu, HSDPA menggunakan lebar kanal 5 MHz yang merupakan kanal yang juga digunakan jaringan W-CDMA. Dengan demikian, para operator sudah bisa menggunakan infrastruktur yang sudah ada—tak perlu lagi kanal khusus.
Sistem bisa dimodifikasi lebih lanjut untuk meningkatkan layanan bagi para pelanggan yang mengakses layanan 3,5G dengan ponsel 3G terkini. Namun, pengembangan itu harus diperhatikan agar tidak mengganggu pelanggan yang masih mengandalkan ponsel lawas yang sekadar telepon dan berkirim pesan singkat.HSDPA diprediksi bakal menjadi teknologi yang menopang dunia telekomunikasi pada tahun 2007. Artinya, operator bisa menawarkan roaming ke seluruh dunia dengan lancar dengan menggunakan infrastruktur yang sudah ada.



3G

Sekarang sedang ramai dibicarakan tentang 3G, bahkan iklan mengenai 3G ini sudah banyak beredar di media. Tapi apa sebenarnya 3G itu sendiri, untuk itu berikut artikel yang diambil dari Wikipedia mengenai 3G, jadi selain pake 3G kita juga harus tau dong sejarahnya 3G itu.

3G (dibaca: triji) adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: third-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel (wireless).

Sejarah

Ada pun perkembangan teknologi nirkabel dapat dirangkum sebagai berikut:

  1. Generasi pertama: analog, kecepatan rendah (low-speed), cukup untuk suara. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System)
  2. Generasi kedua: digital, kecepatan rendah - menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT
  3. Generasi ketiga: digital, kecepatan tinggi (high-speed), untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.

Antara generasi kedua dan generasi ke-3, sering disisipkan Generasi 2,5, yaitu digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps). Teknologi yang masuk kategori 2,5G adalah layanan berbasis data seperti GPRS (General Packet Radio Service) & EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain CDMA.

Definisi

Secara umum, ITU-T, sebagaimana dikutip oleh FCC mendefinisikan 3G sebagai sebuah solusi nirkabel yang bisa memberikan kecepatan akses:

  • Sebesar 144 Kbps untuk kondisi bergerak cepat (mobile).
  • Sebesar 384 Kbps untuk kondisi berjalan (pedestrian).
  • Sebesar 2 Mbps untuk kondisi statik di suatu tempat.

Teknologi 3G

Pada saat ini ada dua cabang dari pengembangan 3G, yaitu dari sisi GSM (Global System for Mobile Communication)yang dipelopori oleh 3G Partnership Project dan CDMA (Code Division Multiple Access) yang dipelopori oleh 3G Partnership Project 2 (3GPP2). Kedua teknologi tidak kompatibel dan sesungguhnya saling berkompetisi.

Salah satu alasan mengapa layanan 3G dapat memberikan throughput yang lebih besar adalah karena penggunaan teknologi spektrum tersebar yang memungkinkan data masukan yang hendak ditransimisikan disebar di seluruh spektrum frekuensi. Selain mendapatkan pita lebar yang lebih besar, layanan berbasis spektrum tersebar jauh lebih aman daripada timeslotfrequency slot. dan/atau

Jaringan 3G tidak merupakan upgrade dari 2G; operator 2G yang berafiliasi dengan 3GPP perlu untuk mengganti banyak komponen untuk bisa memberikan layanan 3G. Sedangkan operator 2G yang berafiliasi dengan teknologi 3GPP2 lebih mudah dalam upgrade ke 3G karena berbagai network element nya sudah didesain untuk ke arah layanan nirkabel pita lebar (broadband wireless). Layanan 3G juga telah digembar-gemborkan namun pada kenyataannya, banyak ditemui kegagalan. Negara Jepang dan Korea Selatan adalah contoh dimana layanan 3G berhasil. Hal ini sangat mungkin disebabkan oleh faktor:

  1. Dukungan pemerintah. Pemerintah Jepang tidak mengenakan biaya di muka (upfront fee) atas penggunaan lisensi spektrum 3G atas operator-operator di Jepang (ada tiga operator: NTT Docomo, KDDI dan Vodafone). Sedangkan pemerintah Korea Selatan, walau pun mengenakan biaya di muka, memberikan insentif dan bantuan dalam pengembangan nirkabel pita lebar (Korea Selatan adalah negara yang menggunakan Cisco Gigabit Switch Router terbanyak di dunia) sebagai bagian dalam strategi pengembangan infrastruktur.
  2. Kultur masyarakatnya. Layanan video call, yang diramal menjadi killer application tidak terlalu banyak digunakan di kedua negara tersebut. Namun, layanan seperti download music dan akses Internet sangat digemari. Operator seperti NTT Docomo (Jepang) memberikan layanan Chaku Uta untuk download music. Sedangkan di Korea, layanan web presence seperti Cyworld yang diberikan oleh SK Tel, sangat digemari. Dengan layanan ini, pelanggan bisa mengambil foto dari handset dan langsung memuatnya ke web portal miliknya di Cyworld. Layanan ini kemudian ditiru oleh Flickr dengan handset N73.
  3. Keragaman layanan konten. Docomo dan SKTel tidak menggunakan WAP standar sebagai layanan konten nya. Docomo mengembangkan aplikasi browser yang disebut iMode, sedangkan SKTel mempunyai June dan Nate.

Salah paham tentang 3G

Ada beberapa pemahaman yang salah tentang 3G di dalam masyarakat umum.

  1. Layanan 3G tidak bisa tanpa ada cakupan layanan 3G dari operator. Hanya membeli sebuah handset 3G, tidak berarti bahwa layanan 3G dapat dinikmati. Handset dapat secara otomatis pindah ke jaringan 3G bila, pelanggan tidak menerima cakupan 3G. Sehingga bila seseorang sedang bergerak dan menggunakan layanan video call, kemudian terpaksa berpindah ke jaringan 2G, maka layanan video call akan putus.
  2. Layanan 3G berada pada frekuensi 1.900 Mhz. ITU-T memang mendefinisikan layanan 3G untuk GSM pada frekuensi 1.900 Mhz dengan lebar pita sebesar 60 Mhz. Namun, pada umumnya, teknologi berbasis CDMA2000 menggunakan spektrum di frekuensi 800 Mhz, atau yang biasa dikenal sebagai spektrum PCS (Personal Communication System).

Nah gimana dah tau kan sejarahnya 3G jadi kita jangan cuma pake 3G tapi harus tahu juga sejarahnya biar tambah afdol gitu.

Read More......